1. Setelah membaca Al-Fatihah ketika shalat imam, makmum, maupun orang yang shalat sendirian disyariatkan membaca “Amiin”. Karena bacaan “Amiin” merupakan sebab terkabulnya do’a yang terkandung dalam surat Al Fatihah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ucapkan amiin, niscaya Allah akan mengabulkan permohonanmu.” (HR. Muslim)
2. Kata “aamii..n” artinya kabulkanlah. Kesalahan dalam membacanya bisa menyebabkan kesalahan arti.
3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca “Amiin” dengan suara keras dan dipanjangkan
4. Cara membaca “Amiin”:
Aa.. : dibaca sepanjang dua harakat, sebagaimana membaca mad badal
Mii..n : dibaca panjang sekitar 6 harakat, sebagaimana membaca mad ‘aridl lis sukun.
5. Makmum membaca “Amiin” bersamaan dengan imamnya. Tidak boleh mendahului dan tidak boleh terlambat.
6. Hendaknya imam dan makmum bersemangat dalam membaca “amiin”, karena ini merupakan syiar islam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada suatu hal yang sangat dibenci oleh kaum yahudi
terhadap kalian selain ucapan salam dan “amiin” yang kalian baca di
belakang imam.” (HR. Bukhari dalam adabul Mufrad dan disahihkan Al Albani)
Kesalahan Terkait Bacaan “Amiin”
1. Tidak membaca “Amiin”
setelah membaca Al Fatihah ketika shalat. Biasanya kesalahan ini
dilakukan oleh orang yang menjadi imam atau yang shalat sendirian.
2. Tidak semangat dalam membaca “amiin”. Misalnya membaca dengan suara lembek, tidak dipanjangkan, atau dengan suara pelan.
3. Salah dalam membaca “Amiin”. Kesalahan ini ada beberapa bentuk:
Huruf mim-nya ditasydid, sehingga dibaca “Aaammmii..n”. kata: “Aaammmii..n” artinya orang-orang yang bermaksud (bertujuan).
Panduan Teks Tata Cara Shalat yang Baik dan Benar Sesuai dengan Sunah Nabi
Berikut ini rangkaian tata cara shalat yang baik dan benar, dilengkapi dan bacaan dan do’a yang sesuai dengan tata cara shalat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Panduan tata cara shalat ini juga dilengkapi dengan panduan video urutan gerakan shalat untuk memudahkan pembaca memahaminya.
Tutorial tata cara shalat ini cocok untuk bagi Anda yang belum bisa
shalat, atau bagi Anda yang sudah bisa shalat akan tetapi ingin
menyempurnakan gerakan dan bacaan shalat Anda.
1. Berdiri tegak menghadap kiblat, pandangan ke arah tempat sujud, kemudian lakukan takbiratul ihram.
2. Angkat kedua tangan sejajar pundak atau telinga, hadapkan telapak tangan ke arah kiblat, dan ucapkan Allahu akbar.
3. Bersedekap, dengan meletakkan telapak tangan kanan di atas
punggung telapak tangan kiri, atau di atas pergelangan atau lengan
tangan kiri.
4. Letakkan tangan di depan dada. Tetap tundukkan pandangan ke arah tempat sujud.
7. Bacalah Surat Al-fatihah, dan sebelumnya membaca basmalah dengan pelan, dan berhenti di setiap akhir ayat.
8. Ucapkanlah amiin setelah selesai Al-fatihah, baik jadi imam, makmum, maupun shalat sendiri.
9. Keraskan bacaan amiin jika anda menjadi makmum.
10. Bacalah surat yang anda hafal.
11. Diam sejenak seusai baca surat.
12. Mulai rukuk dengan mengangkat kedua tangan sejajar pundak atau telinga, ucapkan Allahu akbar sambil bergerak turun.
13. Letakkan telapak tangan di lutut, dengan posisi mencengkeram, jari-jari direnggangkan, dan siku agak dibentangkan.
14. Punggung lurus, kepala lurus dengan punggung, dan lakukan dengan thumakninah.
15. Bacalah doa rukuk setelah anda sempurna rukuk:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ
16. Bangkit, sambil mengucapkan:
سَمِعَ الله لِمَنْ حَمِدَه
17. Disambung dengan bacaan:
رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
dalam posisi sudah berdiri sempurna
18. Dianjurkan untuk memperlama berdiri i’tidal dan bersikap tenang.
19. Durunlah menuju sujud sambil bertakbir: Allahu akbar dan letakkan tangan sebelum lutut.
20. Sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan: wajah (kening dan hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki.
21. Posisi jari tangan dirapatkan menghadap kiblat, telapak tangan sejajar pundak atau sejajar telinga.
22. Tangan membentang ke samping, punggung posisi tengah dan kaki hampir menyiku.
23. Tenang dan bacalah doa sujud:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
24. Bangkit dari sujud sambil membaca takbir: Allahu akbar, kemudian duduk iftirasy.
25. Punggung tegak, letakkan telapak tangan di atas paha atau lutut, posisi jari agak renggang
26. Baca doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي
27. Kemudian bergerak turun sambil bertakbir. Dan sujudlah sebagaimana cara yang pertama.
28. Bangkit dari sujud, tanpa membaca takbir, lakukanlah duduk istirahat sejenak, dengan Posisi duduk iftirasy.
29. Kemudian berdiri ke rakaat berikutnya dengan bertumpu pada kedua tangan, sambil bertakbir.
30. Berdirilah sempurna dan langsung sedekap.
31. Lakukan seperti yang anda lakukan pada rakaat sebelumnya.
32. Setelah anda mendapatkan dua rakaat, bertakbir kemudian duduk tasyhud awal. duduk iftirasy,
letakkan telapak tangan di atas paha atau lutut, posisi jari agak renggang, acungkan jari telunjuk tangan kanan
33. Baca doa tasyahud awal:
التَّحِيَّاتُ للهِ، وَالصَّلَوَاتُ، وَالطَّيِّبَاتُ،
السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ،
السَّلامُ عَلَيْنَا، وَعَلَى عِبَادِ الله الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ
لا إلَهَ إلَّا الله، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
34. Dianjurkan untuk ditambah dengan bacaan shalawat:
1. Dianjurkan untuk membaca surat apapun setelah membaca Al-Fatihah.
2. terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat yang panjang dan terkadang surat yang pendek, tergantung dari kondisi makmum
Dari Anas bin malik, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat subuh dengan membaca surat yang pendek karena mendengar suara bayi yang menangis. (HR. Ahmad dengan snad sahih)
3. Umumnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca satu surat utuh dalam satu rakaat. Beliau bersabda:
Berikanlah jatah rukuk dan sujud untuk setiap surat. (HR. Ahmad dan Ibn Abi Syaibah)
4. Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang surat yang dibaca di rakaat pertama, diulang di rakaat kedua (HR. Ahmad dan Abu Ya’la).
5. Terkadang beliau juga membaca beberapa surat
dalam satu rakaat. Ini juga pernah dilakukan oleh Imam Masjid Quba.
Beliau selalu mengawali bacaan surat dengan membaca surat Al-Ikhlas,
kemudian disambung dengan surat lainnya yang lebih panjang. Sikap imam
masjid Quba ini direstui oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR.
Bukhari dan Turmudzi)
6. Jika membaca surat dimulai dari awal surat maka
dianjurkan membaca basmalah. Dan jika yang dibaca adalah penggalan
tengah surat maka tidak perlu membaca basmalah.
7. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sering membaca surat Al-mufashal. (HR. Bukhari dan Muslim). Surat
Al-Mufashal adalah kumpulan beberapa surat pendek dalam Al-Quran.
Dimulai sejak surat Al-hujurat sampai surat An-Nas. Disebut Al-Mufashal
yang artinya terputus-putus, karena surat-surat ini ayatnya
pendek-pendek.
8. Umumnya rakaat pertama lebih panjang dari pada rakaat kedua. (HR. Bukhari dan Muslim)
9. Diantara surat yang sering dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat wajib dan sunah:
Ketika shalat sunah qabliyah subuh, di rakaat pertama beliau membaca
surat Al-Kafirun, dan di rakaat kedua beliau membaca surat Al-Ikhlas.
(HR. Muslim dan Abu Daud).
Ketika subuh hari jumat, di rakaat pertama beliau membaca surat
As-Sajdah, dan rakaat kedua membaca surat Al-insan. (HR. Bukhari &
Muslim)
Ketika shalat jumat, di rakaat pertama membaca surat Al-A’la dan di
rakaat kedua membaca surat Al-Ghasyiyah. (HR. Muslim dan Abu Daud)
Ketika witir 3 rakaat, beliau membaca surat Al-A’la di rakaat
pertama, Al-Kafirun di rakaat kedua, dan Al-ikhlas di rakaat ketiga.
(HR. Nasai dan Hakim)
Dan masih banyak yang lainnya.
10. Boleh tidak membaca surat dan tidak membaca
Al-Fatihah. Sebagaimana pemuda yang ditanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentang bacaan shalatnya. Pemuda ini menjawab: membaca Al-Fatihah
kemudian rukuk, dst. Sikap ini dibenarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam (HR. Ibn Khuzaimah dan Al-Baihaqi)
11. Untuk shalat tahajud, seseorang bisa membaca
surat sepanjang apapun yang dia inginkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah membaca Al-baqarah, An-Nisa, dan Ali imran dalam satu
rakaat shalat tahajud. (HR. Muslim dan At-Tahawi).
Kesalahan Seputar Bacaan Shalat
1. Membaca surat tertentu pada shalat tertentu
dengan keyakinan bahwa itu sesuai sunah padahal tidak ada dalilnya.
Misalnya, mengkhususkan surat Ar-Rahman pada saat shalat subuh.
2. Hanya membaca surat yang terlalu pendek dalam
setiap shalat. Atau ayat tertentu saja sehingga membuat makmum bosan.
Karena itu, imam dituntut untuk memiliki banyak hafalan, agar bisa
membaca surat yang lebih panjang.
Video Tutorial Cara Sholat – Bab Membaca Surat Al-fatihah
Membaca Al Fatihah
1. Bacaan Al Fatihah merupakan salah satu rukun shalat, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Al Fatihah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al Fatihah dengan tertil dan berhenti pada setiap ayat.
3. Ada dua bacaan terkait ayat Al-Fatihah berikut ini:
Maliki yaumiddiin (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ)
Dengan memanjangkan miim-nya, sehingga dibaca:
Maa..liki (مَالِكِ)
Huruf miim dibaca pendek:
Maliki (مَلِكِ)
4. Untuk shalat jahriyah (shalat yang imam membaca
dengan keras), makmum tidak perlu membaca Al Fatihah. Karena bacaan Al
Fatihah makmum telah diwakili imam. Demikian menurut pendapat yang lebih
kuat. Sedangkan untuk shalat sirriyah (imam membaca dengan lirih),
makmum membaca al Fatihah dengan lirih.
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meng-imami jamaah
sahabat, ada beberapa sahabat yang membaca Al Qur’an. Kemudian beliau
merasa terganggu dengan bacaan tersebut dan melarang para makmum untuk
membaca Al Qur’an pada shalat jahriyah. Pada peristiwa ini Abu Hurairah
mengatakan,
“Kemudian para sahabat berhenti membaca Al Qur’an ketika
shalat jamaah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
beliau membaca dengan suara keras yang terdengar oleh makmum [dan mereka
membaca sendiri tanpa suara bila imam tidak mengeraskan bacaannya].
(HR. Bukhari dan Imam Malik).
5. Jika makmum belum selesai membaca Al Fatihah dan imam telah rukuk
maka makmum tidak perlu menyelesaikan bacaan Al Fatihah namun langsung
rukuk bersama imam.
Kesalahan Terkait Bacaan Sholat Saat Membaca Al Fatihah
1. Mengulang-ngulang bacaan Al Fatihah. Umumnya kesalahan ini dialami oleh orang yang terkena penyakit was-was.
Dari Anas bin Malik shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengatakan,
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar radliallahu ‘anhuma mereka semua mengawali bacaan shalat mereka dengan bacaan
“الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian dalam riwayat yang lain disebutkan: “mereka tidak mengeraskan bacaan basmalah.” (HR. Ahmad, An Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban).
Riwayat ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khulafa’ur rasyidin membaca basmalah dengan suara lirih.
Adapun adanya beberapa riwayat yang mensyariatkan membaca basmalah dengan keras adalah riwayat yang lemah dan bahkan palsu.
Syaikhul Islam ditanya tentang hadis yang menyebutkan membaca basmalah
dengan suara keras, beliau menjawab: “Para ahli hadis sepakat bahwasanya
tidak ada satu hadis shahih-pun yang secara tegas menyebutkan membaca
basmalah dengan suara keras. Riwayat yang secara tegas menyebutkan
membaca basmalah dengan keras hanya ada pada hadis palsu.” (Taudlihul Ahkam, 2/195).
3. Membaca Al Fatihah dengan tidak putus-putus pada
setiap ayat, namun dibaca dengan bersambung. Perbuatan ini menyelisihi
sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bagaimana cara membuat readmore di blogspot dengan cara yang mudah dan cepat kilat di blog kesayangan sobat blogger . inilah pokok bahasan yang akan saya bahas untuk anda semua,hehehe.
baik sobat blogger, sebelumnya saya jelaskan sedikit apa gunanya read more pada blog kita. dengan adanya readmore blog sobat tampilan nya di home tidak terlalu memanjang ke bawah seperti tampilan home blog saya yang menggunakan readmore namun disini saya menggantinya dengan tulisan baca selengkapnya, itu seterah sobat.
Berikut cara memasang readmore di blogspot :
-Login ke blogger dengan ID sobat.
-Pilih Rancangan atau Tata Letak.
-Pilih Edit HTML.
-Centang tulisan "expand template widget".
-Lalu cari kode : untuk mempermudah pencarian tekan F3.
var thumbnail_mode = "float";: Letak thumbnail berada di “float” kiri atau jika tidak silahkan ganti dengan “no-float”;
summary_noimg = 250;: Jumlah karakter yang akan ditampilkan di posting tanpa gambar / thumbnail;
summary_img = 250;: Jumlah karakter yang akan ditampilkan di posting dengan gambar / thumbnail;
img_thumb_height = 120;: Tinggi thumbnail dalam ukuran pixel;
img_thumb_width = 120;: Lebar thumbnail dalam ukuran pixel;
READMORE-: Tulisan READMORE bisa diganti misalnya dengan “Baca Selengkapnya” dan apabila anda tidak ingin menampilkan judul dibelakang Readmore, sobat bisa menghapus code script ini .
nah demikian lah tutorial dari berry blog , semoga tutorial blog mengenai cara membuat readmore di blog dapat bermanfaat untuk sobat semua.
Kepada para pengunjung, jika anda tertarik untuk membuat tulisan bergerak seperti yang ada pada blog saya ini maka berikut ini langkah--langkah yang harus anda lakukan.